TUGAS BAHASA INDONESIA
Dosen Pengampu :
Endang Sri Mujiwati., M. Pd.
Disusun oleh :
|
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
NUSANTARA PGRI KEDIRI
2012
IMPLEMENTASI SIMAK – KERJAKAN
Pada dasarnya perintah simak-kerjakan dapat dilakukan
dengan cara membacakan soal yang akan dijawab siswa ( garis besarnya) terlebih
dahulu baru kemudian menceritakan sebuah dongeng sehingga siswa tahu apa yang menjadi poin penting
dalam menyimak dongeng dan mengerjakan soal.
Implementasi
pada siswa kelas 2 Semester 2 dengan Tema budi Pekerti
A.
STANDAR KOMPETENSI
3. Memahami pesan pendek dan dongeng yang dilisankan
B. KOMPETENSI DASAR
3.1. Menyampaikan pesan pendek yang
didengarkannya kepada orang lain
Contoh
:
CAPO YANG
SOMBONG
Capo
anak capung yang sombong. Dia sangat manja dan suka membantah ibunya. Di sore
yang cerah itu, Capo asyik menari-nari di angkasa.
“Capo, jangan main jauh-jauh!” nasihat Ibu. Capo
tak mau mendengar Ibu. Ia malah terbang meninggalkan Ibu dan kedua adiknya.
“Capo jangan main jauh-jauh, Nak! Ingat
adik-adikmu. Kau lupa mengajak mereka bermain!” Ujar Ibu kesal. “Daah Ibu! Hari
ini aku ingin bermain sendiri! Capo melesat meninggalkan Ibu.
Saat terbang semakin jauh, ia bertemu dengan
seorang anak manusia. Capo sempat terperanjat melihat manusia yang begitu
besar. “Ah, buatapa aku takut! Toh dia tak punya sayap dan bisa terbang!” Sifat
sombongnya mulai muncul.
Saat langit menjadi gelap, Capo mulai cemas.
Tiba-tiba Ngi Ngi si angin bertiup kencang. Oh! Capo terpelanting. Tapi yang
terjadi, Ngi Ngi meniup tubuh Capo semakin jauh. Ngi Ngi angin terus bergerak
mendekat. Ia meniup Capo lebih kencang. Oh! Rupanya Ibu menyaksikan peristiwa
itu. “Capo, bertahanlah, Nak!”
Sayang, Ibu tak bisa menjangkau Capo. Capo mulai
panik. Apalagi guntur datang menggelegar. Ditambah ki.latan petir membuat Capo
takut. Ia segera mencari tempat berlindung. “Brrr, dingin sekali…” Capo
menggigil. Tiba-tiba Capo teringat pada Ibu dan kedua adiknya. Capo ingin
menangis. Namun tak disangka, Lulu Si Ular menyelinap dari rimbun dedaunan.
“Hmm. Tahu juga kalau aku lapar…” Seketika Ngi Ngi Si angin menghentikan
langkahnya.
Hap! Lulu segera menyerang Capo. “Aaaa!” Capo
keget bukan kepalang. Untunglah, Ngi Ngi cepat meniup tubuh Capo. Ctak!
Serangan Lulu melesat. “Aduh!” Lulu ular meringis. Ke[alanya terbentur pohon.
“Huh! Salah perhitungan!” Lulu menggerutu. “Takkan kau lihat, Capo? Si Lulu ada
di pohon itu,” Ngi Ngi memberitahu. “Oh, Ngi Ngi. Terimakasih atas bantuanmu.”
Aku tak tahu apa yang terjadi jika kau tak segera meniupku,” Capo sedikit lega.
“Aku menyesal tak mau mendengar nasihat Ibu.”
“Pulanglah Capo. Ibumu pasti cemas menunggumu.”
“Yah, aku sungguh tak mengenal tempat ini,” Capo
mulai khawatir.
“Bagaimana aku bisa pulang?” Capo tampak lesu.
“Aha! Tak perlu khawatir.”
“Aku akan meniupmu sampai ke rumah!”
“Waaa, terimakasih, Ngi Ngi!” seru Capo gembira.
Akhirnya, Capo pulang dengan selamat.
“Sekali lagi,terimakasih, Ngi Ngi. Aku tak tahu
bagaimana membalas jasamu.” “Ah, sudahlah! Itu sudah menjadi tugasku.”
“sampai jumpa Capo. Sampaikan salamku untuk
Ibumu!.”
Jawablah pertanyaan di bawah ini !
1. Siapa
yang tidak mau mendengar nasihat Ibunya?
2. Bagaimana
sifat Capo?
3. Siapa
yang menolong Capo dari gigitan ular?
0 comments:
Post a Comment