4 hari yang mengubah banyak pandanganku mengenai Pramuka. Yah tanggal
19-22 Desember 2014, kami dari kontingen Kota Kediri mengikuti
kegiatan Karang Pamitran di Desa Pramuka yaitu Desa Lebak Harjo
Kecamatan Ampel Gading Malang. Dengan anggota kami yang berjumlah 12
orang terdiri dari Pembina dan Pelatih Pramuka Kota kediri.
indahnya pemandangan desa Pramuka
Narsis sedikit
selamat datang kakak
slamat datang kakak
slamat datang kami ucapkan
selamat datang kakak
slamat datang kakak
slamat datang kami ucapkan
salam salam terimalah salam dari kami yang ingin maju bersama-sama
Kami
berangkat dari kota Kediri sekitar pukul 07.00 dan sampai disana
pukul 11.30. jalan yang kami lalui melewati Blitar, Wlingi, Kepanjen
dan daerah yang aku sendiri masih bingung.
Jalan
menuju kesana memang terkesan sulit, dengan tanjakan ekstrim (bisa
dicoba sendiri) yang berlika liku dengan pemandangan yang sangat
indah. Apabila sopir tidak berani melewatinya, ada 2 titik
pemberhentian oleh warga. Disana disediakan jasa sopir. Dalam hati
aku membayangkan segitu sulitkah jalannya? Dan sampai akhirnya aku
merasakan sendiri. Seperti di roller coster. Aku membayangkan
bagaimana ya pemerintah membangun jalannya dulu. Yang kupikirkan
betapa sulitnya orang yang membangun untuk membawa material yang
digunakan untuk pembangunan sawah. Dari atas tampak sebuah desa
terpencil jauh dari keramaian dan dikelilingi dengan bukit-bukit
indah. Daerah ini juga bisa disebut jalan alternatif ke Lumajang.
Dari
atas belum tampak jelas bagaimana desa itu. Yah... berdebar rasanya
ingin segera kesana. Disana disambut poster selamat datang bagi
peserta Karang Pamitran.
Ketika
mobil yang dikendarai sampai di gerbang pertama. Aku takjub suasana
nya penuh dengan alam Pramuka, mulai dari pernak perniknya sampai
pada nama jalan nya. Ada jalan siaga mula, bantu, tata, ada
penggalang, penegak, dan lain sebagainya. Unik sekali desa ini.
Sampailah
di Kelurahan, disini sekertariatan kami, pembina Siaga. Untuk pembina
penggalang dan penegak di daerah lain namun tetap di desa ini.
Awalnya
aku kira di desa ini dingin, tetapi setelah disana ternyata udaranya
panas. Mungkin karena dekat dengan laut dan datarannya rendah.
Kami
diminta untuk menuju ke Homestay masing-masing. Dan saya kebagian di
homestay bu sulis dan pak siadi. Pak Siadi juga seorang pelatih
Pramuka di daerah lain, beliau juga seorang seniman. Suka melatih
ibu-ibu di desa ini untuk menari, karnaval, dan lain-lain. Mereka
sangat ramah dan menyambut kami dengan hangat. Seperti keluarga saja.
Hari
Pertama :
Kami
diminta ke homestay dan upacara pembukaan karang Pamitran. Disini
kami dikelompok-kelompokkan lagi menjadi beberapa barung (karena
siaga, kalau penggalang regu, dan penegak sangga). Sempat saya
kebingungan dalam game yang disediakan untuk membentuk kelompok,
karena gambar yang saya dapatkan tidak sesuai dengan yang teman2
pegang. Namun pada akhirnya saya mendapatkan kelompok juga dengan
orang Blitar, Ngawi, Bangkalan, Pamekasan, Tulungagung, dan Kab
Kediri. Saat malam nya kami mendapatkan metari dari kak Achya dan
pelatih lain. Acara hari ertama ini berlangsung sampai malam sekitar
pukul 22.00.
di
dalam homestay saya juga mempunyai kelompok berjumlah 7 orang. Ada 2
orang dari bangkalan, 1 orang dari blitar, 1 orang dari jombang, dan
1 orang dari kab kediri. Yang saya bingungkan ketika 2 orang teman
saya berbicara dengan bahasa Madura, saya serasa seperti bola
pingpong yang bingung melihat ke kanan dan ke kiri. Karena bahasanya
asing bagi saya. Namun kita disatukan dalam satu bahasa yaitu bahasa
indonesia. Merdeka !
Hari
Kedua :
pada
pagi hari kami melakukan senam pagi. Yah... itung2 mengecilkan perut
wkwkwkwkwk. Kami melihat banyak siswa dari SDN Lebakharjo yang sangat
antusias dalam mengikuti eiatan Pramuka. Mereka menyanyikan sebuah
lagu berjudul “Memori Lebakharjo” dengan lirik sebagai berikut :
Disaat
ku kenang tentang kisahmu
dari
dulu hingga sekarang
kuterharu
lantas tersenyum
hanya
untukmu
oh
indahnya lebakharjo
hutan
bukit sawah terhampar hijau
menambah
indah panoramamu
burung-burungpun
berkicau
bernyanyi
riang
oh
indanya labakharjo
PW
ASPA serta COMDEKA menunjukkan
smangat
panjang pembangunanmu
kami
Pramuka selalu... menyertaimu
oh
indahnya lebakharjo
begitulah
bunyi lagunya. Indahkan? Yah damai sekali rasanya mendengar lagu itu.
Hari
kedua kami membuat bermaca-macam permainan untuk Perindukan Siaga,
cara upacara dan lain-lain ada youtube nya silahkan dilihat
http://youtu.be/v1xY7K92t-A
. Kami diberi tugas untuk menyelesaikan proyek pembuatan permainan ringan untuk anak TK di desa tersebut. Karena cuaca kurang mendukung maka kami tunda untuk diselesaikan keesokan harinya.
http://youtu.be/v1xY7K92t-A
. Kami diberi tugas untuk menyelesaikan proyek pembuatan permainan ringan untuk anak TK di desa tersebut. Karena cuaca kurang mendukung maka kami tunda untuk diselesaikan keesokan harinya.
ini TK Lebakharjo
Hari
Ketiga :
Pagi
hari kami jalan-jalan menyusiri hutan di bukit. Indah sekali
subhanalah :) dengan warga yang selalu bilang “mangga pinarak”.
kita membuat rencana program yang disesuaikan denga Kurikulum K13.
Kami diminta untuk membuat sesuatu untuk dijadikan pembelajaran dan
sharing dengan pemilik homestay.
Pada
malam harinya kami diminta untuk mengisi Pensi dengan kolaborasi
dengan pemilik rumah. Arena saya sudah membawa bahan untuk pensi,
maka saya menuangkan ide untuk menampilkan Drama Musikal Rara
Jonggrang dengan bahan musik yang sudah saya persiapkan dirumah
sebelum berangkat. Disana saya menjadi sosok Pria wkwkwkwkwk bernama
Bandung Bandawasa dan pak Siadi menjadi Prabu Boko. Hmmm nantikan
videonya di Youtube yah. Akun Youtube ku : Dhepie Oemarbakrie.
Disamping itu banyak penampilan lain yang juga sangat atraktif. Pada
hari itu kelompok saya diminta untuk menampilkan lagi dramanya untuk
acara penutupan esok hari. Namun sayang pada keesokan harinya karena
kelompok siaga telat untuk mengikuti upacara karena materi yang molor
selesai jadi di cancel drama nya untuk pembukaan penutupan.
Pada
hari ketiga ini kegiatan nya selesai pukul 23.00. dan saya baru tidur
pukul 02.00 pagi karena mengcopy file
Hari
Keempat :
Hari
dimana kami akan berpisah dengan warga Lebakharjo, warga yang ramah.
Setiap kami berjalan melewati rumah warga mereka selalu keluar rumah
untuk sekedar menyapa “mangga pinarak” dan menawari kita minum.
Alhamdulilah..... terimakasih banyak warga Desa Lebakharjo, saya akan
selalu mengingat ini. Saya ingin kembali kesana lagi. Ingin.... I
love you...
kami
bersalaman dengan penuh rasa haru, meneteslah air mata ini. Rasanya
tak ingin berpisah dengan kalian teman-temanku. Meskipun disana aku
paling muda dan single tapi teman-teman tak membedakan aku. Walau
banyak candaan yang aneh-aneh karena beda daerah. Apa bahasa
Maduranya Blendrang jangan terung? Njlungup? Kemamel? Kemlingking?
Hayo orang Madura mana?
SAYONARA
Desa Pramuka...
Ceritamu
kukenang disini...
Iya
disini...
Dihatiku...
I
love You...
Tangan
22122014 23:09
0 comments:
Post a Comment