Kontak

Banner 468 x 60px

 

Tuesday, December 23, 2014

Desa itu dinamakan Desa Pramuka ( Karang Pamitran Kwartir Daerah di Lebak Harjo-Ampel Gading-Malang 19-22 Desember 2014)

0 comments
4 hari yang mengubah banyak pandanganku mengenai Pramuka. Yah tanggal 19-22 Desember 2014, kami dari kontingen Kota Kediri mengikuti kegiatan Karang Pamitran di Desa Pramuka yaitu Desa Lebak Harjo Kecamatan Ampel Gading Malang. Dengan anggota kami yang berjumlah 12 orang terdiri dari Pembina dan Pelatih Pramuka Kota kediri.
 indahnya pemandangan desa Pramuka
Narsis sedikit
selamat datang kakak
slamat datang kakak
slamat datang kami ucapkan
selamat datang kakak
slamat datang kakak
slamat datang kami ucapkan
salam salam terimalah salam dari kami yang ingin maju bersama-sama

Kami berangkat dari kota Kediri sekitar pukul 07.00 dan sampai disana pukul 11.30. jalan yang kami lalui melewati Blitar, Wlingi, Kepanjen dan daerah yang aku sendiri masih bingung.

Jalan menuju kesana memang terkesan sulit, dengan tanjakan ekstrim (bisa dicoba sendiri) yang berlika liku dengan pemandangan yang sangat indah. Apabila sopir tidak berani melewatinya, ada 2 titik pemberhentian oleh warga. Disana disediakan jasa sopir. Dalam hati aku membayangkan segitu sulitkah jalannya? Dan sampai akhirnya aku merasakan sendiri. Seperti di roller coster. Aku membayangkan bagaimana ya pemerintah membangun jalannya dulu. Yang kupikirkan betapa sulitnya orang yang membangun untuk membawa material yang digunakan untuk pembangunan sawah. Dari atas tampak sebuah desa terpencil jauh dari keramaian dan dikelilingi dengan bukit-bukit indah. Daerah ini juga bisa disebut jalan alternatif ke Lumajang.

Dari atas belum tampak jelas bagaimana desa itu. Yah... berdebar rasanya ingin segera kesana. Disana disambut poster selamat datang bagi peserta Karang Pamitran.






Ketika mobil yang dikendarai sampai di gerbang pertama. Aku takjub suasana nya penuh dengan alam Pramuka, mulai dari pernak perniknya sampai pada nama jalan nya. Ada jalan siaga mula, bantu, tata, ada penggalang, penegak, dan lain sebagainya. Unik sekali desa ini.



Sampailah di Kelurahan, disini sekertariatan kami, pembina Siaga. Untuk pembina penggalang dan penegak di daerah lain namun tetap di desa ini.

Awalnya aku kira di desa ini dingin, tetapi setelah disana ternyata udaranya panas. Mungkin karena dekat dengan laut dan datarannya rendah.

Kami diminta untuk menuju ke Homestay masing-masing. Dan saya kebagian di homestay bu sulis dan pak siadi. Pak Siadi juga seorang pelatih Pramuka di daerah lain, beliau juga seorang seniman. Suka melatih ibu-ibu di desa ini untuk menari, karnaval, dan lain-lain. Mereka sangat ramah dan menyambut kami dengan hangat. Seperti keluarga saja.



Hari Pertama :
Kami diminta ke homestay dan upacara pembukaan karang Pamitran. Disini kami dikelompok-kelompokkan lagi menjadi beberapa barung (karena siaga, kalau penggalang regu, dan penegak sangga). Sempat saya kebingungan dalam game yang disediakan untuk membentuk kelompok, karena gambar yang saya dapatkan tidak sesuai dengan yang teman2 pegang. Namun pada akhirnya saya mendapatkan kelompok juga dengan orang Blitar, Ngawi, Bangkalan, Pamekasan, Tulungagung, dan Kab Kediri. Saat malam nya kami mendapatkan metari dari kak Achya dan pelatih lain. Acara hari ertama ini berlangsung sampai malam sekitar pukul 22.00.


di dalam homestay saya juga mempunyai kelompok berjumlah 7 orang. Ada 2 orang dari bangkalan, 1 orang dari blitar, 1 orang dari jombang, dan 1 orang dari kab kediri. Yang saya bingungkan ketika 2 orang teman saya berbicara dengan bahasa Madura, saya serasa seperti bola pingpong yang bingung melihat ke kanan dan ke kiri. Karena bahasanya asing bagi saya. Namun kita disatukan dalam satu bahasa yaitu bahasa indonesia. Merdeka !

Hari Kedua :
pada pagi hari kami melakukan senam pagi. Yah... itung2 mengecilkan perut wkwkwkwkwk. Kami melihat banyak siswa dari SDN Lebakharjo yang sangat antusias dalam mengikuti eiatan Pramuka. Mereka menyanyikan sebuah lagu berjudul “Memori Lebakharjo” dengan lirik sebagai berikut :

Disaat ku kenang tentang kisahmu
dari dulu hingga sekarang
kuterharu lantas tersenyum
hanya untukmu
oh indahnya lebakharjo

hutan bukit sawah terhampar hijau
menambah indah panoramamu
burung-burungpun berkicau
bernyanyi riang
oh indanya labakharjo

PW ASPA serta COMDEKA menunjukkan
smangat panjang pembangunanmu
kami Pramuka selalu... menyertaimu
oh indahnya lebakharjo

begitulah bunyi lagunya. Indahkan? Yah damai sekali rasanya mendengar lagu itu.

Hari kedua kami membuat bermaca-macam permainan untuk Perindukan Siaga, cara upacara dan lain-lain ada youtube nya silahkan dilihat 
 http://youtu.be/v1xY7K92t-A
. Kami diberi tugas untuk menyelesaikan proyek pembuatan permainan ringan untuk anak TK di desa tersebut. Karena cuaca kurang mendukung maka kami tunda untuk diselesaikan keesokan harinya.


ini TK Lebakharjo





Hari Ketiga :
Pagi hari kami jalan-jalan menyusiri hutan di bukit. Indah sekali subhanalah :) dengan warga yang selalu bilang “mangga pinarak”. kita membuat rencana program yang disesuaikan denga Kurikulum K13. Kami diminta untuk membuat sesuatu untuk dijadikan pembelajaran dan sharing dengan pemilik homestay.





Pada malam harinya kami diminta untuk mengisi Pensi dengan kolaborasi dengan pemilik rumah. Arena saya sudah membawa bahan untuk pensi, maka saya menuangkan ide untuk menampilkan Drama Musikal Rara Jonggrang dengan bahan musik yang sudah saya persiapkan dirumah sebelum berangkat. Disana saya menjadi sosok Pria wkwkwkwkwk bernama Bandung Bandawasa dan pak Siadi menjadi Prabu Boko. Hmmm nantikan videonya di Youtube yah. Akun Youtube ku : Dhepie Oemarbakrie. Disamping itu banyak penampilan lain yang juga sangat atraktif. Pada hari itu kelompok saya diminta untuk menampilkan lagi dramanya untuk acara penutupan esok hari. Namun sayang pada keesokan harinya karena kelompok siaga telat untuk mengikuti upacara karena materi yang molor selesai jadi di cancel drama nya untuk pembukaan penutupan.









Pada hari ketiga ini kegiatan nya selesai pukul 23.00. dan saya baru tidur pukul 02.00 pagi karena mengcopy file

Hari Keempat :

Hari dimana kami akan berpisah dengan warga Lebakharjo, warga yang ramah. Setiap kami berjalan melewati rumah warga mereka selalu keluar rumah untuk sekedar menyapa “mangga pinarak” dan menawari kita minum. Alhamdulilah..... terimakasih banyak warga Desa Lebakharjo, saya akan selalu mengingat ini. Saya ingin kembali kesana lagi. Ingin.... I love you...

kami bersalaman dengan penuh rasa haru, meneteslah air mata ini. Rasanya tak ingin berpisah dengan kalian teman-temanku. Meskipun disana aku paling muda dan single tapi teman-teman tak membedakan aku. Walau banyak candaan yang aneh-aneh karena beda daerah. Apa bahasa Maduranya Blendrang jangan terung? Njlungup? Kemamel? Kemlingking? Hayo orang Madura mana?

SAYONARA Desa Pramuka...
Ceritamu kukenang disini...
Iya disini...
Dihatiku...
I love You...





Tangan 22122014 23:09

0 comments:

Post a Comment