Kontak

Banner 468 x 60px

 

Saturday, July 1, 2023

AKSI NYATA PROGRAM "PECEL"

0 comments

 























Read more...

Saturday, February 11, 2023

PENERAPAN BUDAYA POSITIF

0 comments

  LAPORAN AKSI NYATA

PENERAPAN BUDAYA POSITIF DI KELAS DALAM RANGKA MEWUJUDKAN SEKOLAH YANG GREEN AND CLEAN SERTA BERPROFIL PELAJAR PANCASILA

CALON GURU PENGGERAK ANGKATAN 7

KABUPATEN NGANJUK

 

A. LATAR BELAKANG

Dalam menjadikan dunia pendidikan yang berkualitas, Penerapan Budaya positif bukanlah satu-satunya materi yang harus di jalankan, akan tetapi penerapan budaya positif juga harus dibarengi dengan kejelasan visi pendidikan indonesia secara umum ,dan visi misi sekolah secara khususnya. faktor hubungan antara guru dengan murid menjadi faktor yang sangat penting dalam penerapan budaya positif di sekolah karena setiap hari guru adalah orang yang paling sering berinteraksi dengan murid. kita sebagai Guru Penggerak sangat perlu memahami bagaimana pemikiran Ki Hajar Dewantara dapat teraktualisasi dalam nilai nilai dan peran kita sebagai Guru Penggerak sehingga kita juga dapat secara langsung menerapkan Budaya Positif di sekolah kita masing-masing dengan menerapkan disiplin positif bukannya dengan hukuman.

 

Menurut Ki Hadjar, Pendidikan adalah pembudayaan buah budi manusia yang beradab dan buah perjuangan manusia terhadap dua kekuatan yang selalu mengelilingi hidup manusia yaitu kodrat alam dan zaman atau masyarakat. Dengan demikian, pendidikan itu sifatnya hakiki bagi manusia sepanjang peradabannya seiring perubahan jaman dan berkaitan dengan usaha manusia untuk memerdekakan batin dan lahir sehingga manusia tidak tergantung kepada orang lain akan tetapi bersandar atas kekuatan sendiri. Oleh karena itu, kemerdekaan menjadi isu kritis dalam Pendidikan karena menyangkut usaha untuk memerdekakan hidup lahir dan hidup batin manusia agar manusia lebih menyadari kewajiban dan haknya sebagai bagian dari masyarakat sehingga tidak tergantung kepada orang lain dan bisa bersandar atas kekuatan sendiri. Sebagai Guru kita harus mengetahui posisi kontrol guru yaitu, mandiri, reflektif, kolaboratif, inovativ , dan berpihak kepada murid. Itu semua harus kita pelajari dan praktekan agar kedepannya kualitas pendidikan kita maju.

 

Selama ini hukuman merupakan bentuk pembelajaran disiplin bagi murid bagi seorang guru, padahal hukuman menmpunyai arti berbeda. Hukuman adalah sebuah cara untuk mengarahkan sebuah tingkah laku agar sesuai dengan tingkah laku yang berlaku Secara umum hukuman dalam hukum adalah sanksi fisik maupun psikis untuk kesalahan atau pelanggaran yang dilakukan yang berpengaruh untuk karakter peserta didik dan tidak bagus untuk psikologis anak. Disiplin Positif adalah sebuah pendekatan yang dirancang untuk mengembangkan murid untuk menjadi pribadi dan anggota dari komunitas yang bertanggung jawab, penuh hormat, dan kritis. Disiplin positif mengajarkan keterampilan sosial dan kehidupan yang penting dengan cara yang sangat menghormati dan membesarkan hati, tidak hanya bagi murid tetapi juga bagi orang dewasa (termasuk orangtua, guru, penyedia penitipan anak, pekerja muda, dan lainnya).

 

Disiplin positif bertujuan untuk bekerja sama dengan siswa dan tidak menentang mereka. Penekanannya adalah membangun kekuatan peserta didik daripada mengkritik kelemahan mereka dan menggunakan penguatan positif (positive reinforcement) untuk mempromosikan perilaku yang baik. Hal ini melibatkan memberikan siswa-siswi pedoman yang jelas untuk perilaku apa yang dapat diterima dan kemudian mendukung mereka ketika mereka belajar untuk mematuhi pedoman ini. Pendekatan ini secara aktif mempromosikan partisipasi anak dan penyelesaian masalah dan di saat yang bersamaan juga mendorong orang dewasa, dalam hal ini yaitu pendidik, untuk menjadi panutan positif bagi anak-anak muda dalam perjalanan tumbuh kembang mereka.

 

Selain Itu, keadaan sekolah yang kurang bersih, membuat kita memutar ide bagaimana visi misi kita tercapai melalui program Green and Clean. Visi yang akan dilakukan adalah Unggul dalam berkarakter Profil Pelajar Pancasila, Mewujudkan Merdeka Belajar dan Peduli Lingkungan. Prakarsa perubahan Mewujudkan Siswa yang Peduli Lingkungan dengan cara mengurangi penggunaan sampah plastic dan pemanfaatan limbah plastic sebagai media menanam sayur.

 

B. TUJUAN

1.   Menumbuhkan karakter positif  perserta didik  melalui budaya positif disekolah, kelas maupun dirumah

2.     Menumbuhkan sikap tanggung jawab, disiplin dan peduli pada diri sendiri dan lingkungan

3.      Mengembangkan inisiatif yang tinggi pada diri peserta didik

4.      Menumbuhkan rasa saling menghargai diri sendiri dan orang lain

C. DESKRIPSI

Dalam menerapkan budaya positif di sekolah diawali dengan penguatan tentang kesepakatan kelas untuk mewujudkan kelas impian, menanyakan kabar murid, mengajak murid sama-sama berdoa, mengajak siswa dalam menjaga kebersihan, membuat kebun sayuran dengan pot berbahan barang bekas, menayangkan video inspirasi budaya positif, menampilkan poster-poster budaya positif dan mengingatkan murid untuk melakukan budaya positif di sekolah

D. TOLAK UKUR

1.      Kemandirian, Disiplin dan peduli peserta didik di sekolah.

2.      Persentase sejumalah murid 75% melaksanakan kesepakatan kelas dengan baik dapat dilihat dari sikap dan perilaku

3.      Kepedulian siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah

4.      Dokumentasi hasil kegiatan di sekolah

E, LINIMASA TINDAKAN

1.      Hasil kegiatan berupa video dan foto

2.      Deskripsi (Penjelasan dari foto kegiatan)

F. DUKUNGAN YANG DIBUTUHKAN

1.      Rumah (Orangtua)

2.      Sebagai pusat pendidikan yang pertama dan utama dalam membentuk kemandirian peseta didik

3.      Sekolah (Warga Sekolah)

4.      Sebagai tempat terstruktur mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik 

5.      Sebagai tempat mengeksplorasi dan eksistensi kemandirian peserta didik

G. PEMBELAJARAN YANG DIDAPATKAN

1.      Faktor pendukung

·         Dukungan dari Kepala Sekola, rekan guru dan orangtua murid

·         Kreativitas ide dari murid dapat tersalurkan

2.      Faktor Penghambat

·         Perbedaan karakteristik murid yang berbeda

·         Adaptasi kebiasaan lama ke kebiasaan baru yang membutuhkan proses,  waktu serta hasil yang bertahap

H. RENCANA PERBAIKAN

1.      Melaksanakan penerapan budaya positif dikelas dan sekolah lebih konsisten

2.      Melakukan pendekatan untuk mengenal karakteristik murid yang beragam

3.      3.Melakukan penilaian sikap yang bertahap

4.      Dokumentasi Video Inspirasi

I.DOKUMENTASI

a. Kegiatan Pengenalan Produk



b. Kegiatan Jumat Berkah



d. Kegiatan mengurangi sampah dengan makan dan minum menggunakan piring dan gelas yang dibawa dari rumah



e. Sosialisasi Keyakinan Kelas



f. Sholat berjamaah



g. Kegiatan menanam pohon di lingkungan sekolah



h. Penerapan segitiga restitusi



i.Membuat Pot dari bahan bekas



j.Menanam sayur di kebun sekolah



k.Membuat media tanam hidroponik dari bahan bekas


l.Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka



m.Pengecatan ruang kelas agar terlihat menarik


n.Sosialisasi kepada Kepala Sekolah dan Guru



Read more...