Kontak

Banner 468 x 60px

 

Tuesday, March 29, 2016

Dalam Raga Ada Hati

0 comments
Dalam raga ada hati
Dan dalam hati ada ruang yang tak bernama
Di tanganmu tergenggam kunci pintunya
Ruang itu mungil
Isinya lebih halus dari kain sutera
Berkata-kata dengan bahasa
Yang hanya bisa dipahami hati nurani
Begitu lemahnya ia berbisik
Sampai kadang-kadang tak terusik
Hanya kehadirannya yang terus terasa
Dan bila ada apa-apa dengannya
Duniamu runtuh bagai pelangi
Meluruh usai gerimis


Hidup ini mengikis
Apa saja yang memilih diam
Memaksa kita untuk mengikuti arus agungnya
Yang jujur tetapi penuh rahasia
Akan tetapi hidup ini cair
Semesta ini bergerak Realitas berubah
Seluruh simpul dari kesadaran kita
Berkembang mekar


Di hamparan gurun yang seragam
Takkan lagi menjadi butiran pasir
Sekalipun di tengah impitan sesama
Tak ada yang tahu jika hilang melayang
Untuk apalagi menjadi kaktus
Sekalipun hijau warnanya
 tersebar dimana-mana
Tak ada yang rindu jika mati layu
Maka jadilah salju abadi
Embun pagi takkan kalahkan  dinginmu
Angin malam akan menggigil melewatimu
Oase akan jengah dan kaktus terperangah
Semua butir pasir akan tahu jika kau pergi
Atau sekedar bergerak dua inci
Dan setiap senti gurun akan terinspirasi
Karena kau berani beku dalam api
Kau berani putih meski sendiri
Karena kau berbeda


Cinta butuh dipelihara
Bahwa di dalam sepak terjangnya
Terdapat serba serbi kehidupan
Cinta ternyata masih butuh mekanisme
Agar mampu bertahan
cinta bukan bangunan tinggi
Atau seperti ranjau
Yang tahu-tahu meledakkanmu
Entah kenapa dan kapan
Cinta yang sudah dipilih
Sebaiknya diikutkan disetiap langkah-langkah kaki
Merekatkan jemari
Berjalan bergandengan
Karena cinta mengalami


Seindah apapun huruf terukir
Dapatkah ia bermakna? Apabila tak ada jeda
Dapatkah ia dimengerti? Jika tak ada spasi
Bukankah kita baru bisa bergerak Jika ada jarak
Dan saling menyayang bila ada ruang
Kasih sayang akan membawa dua orang berdekatan
Bila engkau ingin satu maka jangan ambil dua
Karena satu menggenapkan dan dua melenyapkan
Terkadang cinta membuat rasa sakit
Tapi kesejatian cinta takkan berakhir
Manakala pengorbanan cinta adalah pemeran utamanya
Cinta takkan pernah salah cinta tak mengenal batas
Untuk cinta yang bertepuk sebelah tangan sekalipun


Kalau saja hidup tidak berevolusi
Kalau saja sebuah momen dapat selamanya menjadi fosil
Tanpa terganggu
Kalau saja kekuatan kosmik
Mampu stagnan di satu titik
Maka tanpa ragu
Kamu akan memilih satu detik bersamanya
Untuk diabadikan
Cukup satu


Langit begitu hitam
Sampai batasnya dengan bumi hilang
Bintang dan lampu kota bersatu
Seolah berada dalam satu bidang
Indah kan?
Keheningan mengapungkan kenangan
Mengembalikan cinta yang hilang
Menerbangkan amarah
Mengulang manis keberhasilan
Dan indah kegagalan
Hening menjadi cerminan
Membuat kita berkata
Suka atau tidak akan hasilnya


Cuaca demi cuaca melalui kami
Dan kebenaan akan semakin terpojokkan
Sampai akhirnya nanti
Badai meletus dan menyisakan kejujuran yang bersinar

Entah menghangatkan atau menghanguskan
Read more...